Select Page

Stasiun televisi setiap hari menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai oleh audiens serta tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.

Untuk berbagi pengetahuan tentang manajemen media massa khususnya penyiaran (televisi), Center for Political Communication Studies (CPCS) bersama Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta menyelenggarakan kuliah tamu yang diikuti mahasiswa secara virtual melalui Google Meet pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Dalam kesempatan tersebut, produser program “Delik” RCTI Fitri Ramadhani, S.Kom.I. membagikan pengalaman, mulai dari perjalanan kariernya dari reporter lapangan di sejumlah media hingga kini menjadi produser di stasiun televisi milik MNC, grup media terbesar di Asia Tenggara. Peserta yang merupakan kalangan generasi Z sangat antusias dan tertarik dengan kerja-kerja dunia jurnalistik.

Bagi Fitri, menjadi seorang jurnalis adalah passion yang dimiliki saat menimba ilmu di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya. Ditunjang pula dengan pengalaman organisasi di pers mahasiswa, Fitri berhasil meniti karier hingga meraih apa yang dicita-citakan. Sejak awal bercita-cita menjadi jurnalis investigasi, Fitri bertekad untuk bisa masuk program siaran yang kini ditanganinya.

Passion itu pula yang membuat seorang jurnalis tidak gentar berhadapan dengan risiko, baik secara hukum maupun ancaman. Kerja jurnalisme adalah mengabarkan peristiwa, mau tidak mau kerap membuat kuping panas sejumlah pihak. Meskipun demikian perusahaan media tidak lepas tanggung jawab, selain back up di lapangan juga ada pendampingan hukum bagi jurnalisnya.

Selain itu penggemar drama Korea tersebut juga membeberkan secara detail bagaimana sebuah program siaran televisi dibuat. Mulai dari agenda setting untuk menentukan tema, mencari kontak narasumber, pengiriman tim ke lapangan, hingga proses produksi dan penayangan.

Pengampu mata kuliah komunikasi UBK Tri Okta Sulfa Kimiawan, S.I.Kom, MM mengapresiasi kegiatan kuliah tamu kali ini, dan berharap kuliah serupa bisa diselenggarakan dengan menghadirkan para pembicara berkualitas dan tema beragam terkait komunikasi. (*)