Select Page

Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf di kalangan milenial dan gen Z mencapai 80,9 persen. Tingginya kepuasan generasi muda mencerminkan optimisme terhadap masa depan Indonesia di tangan Presiden Jokowi yang kini memasuki periode kedua.

“Tingkat kepuasan kalangan milenial dan gen Z terhadap Jokowi tembus 80 persen,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Selasa (15/6). Fenomena ini menjadi isyarat yang positif bagi apa yang selama ini kerap didengungkan sebagai bonus demografi.

Kekhawatiran bahwa pertumbuhan pesat populasi anak muda bakal menjadi beban bagi masa depan tampaknya tidak terbukti. Kalangan milenial dan gen Z merasa bahwa arah kemajuan yang gencar didorong oleh Jokowi sudah tepat dan memenuhi aspirasi mereka. Hal ini menjadi modal penting bagi pemerintah dan bangsa ini untuk menatap masa depan dengan lebih baik.

Di sisi lain survei yang dilakukan CPCS juga memotret bahwa pilihan milenial dan gen Z cenderung rendah terhadap partai-partai koalisi pemerintah. “Tampaknya terjadi kesenjangan antara figur Jokowi dengan partai-partai politik pendukung pemerintah, di mana anak-anak muda memberi apresiasi yang lebih positif terhadap Jokowi,” jelas Okta.

Demikian pula dengan figur calon presiden yang diunggulkan pemilih milenial dan gen Z bukanlah Prabowo Subianto atau Puan Maharani, tetapi Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil. Ganjar yang bukan figur sentral di PDIP dan RK yang independen lebih mendapat dukungan kalangan milenial dan gen Z.

“Menarik, bagaimana endorsement Jokowi terhadap capres yang bakal maju pada Pemilu 2024 mendatang, di mana Jokowi sendiri hanya kader biasa atau ‘petugas partai’ dan hubungannya dengan partai-partai yang kini mendukungnya,” pungkas Okta. Sementara itu ketidakpuasan terhadap Jokowi sangat rendah (15,4 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab (3,7 persen).

Survei CPCS dilakukan pada 1-10 Juni 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia dan berusia 16-39 tahun. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)