Bursa calon presiden masih didominasi oleh sejumlah nama tokoh, di mana Prabowo Subianto tetap unggul. Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut mencapai 21,3 persen.
Posisi Prabowo dibayang-bayangi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peringkat kedua dengan elekktabilitas sebesar 18,5 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,0 persen.
“Elektabilitas Prabowo masih unggul dalam bursa capres, dibayang-bayangi oleh Ganjar dan Anies,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Jumat (29/4).
Tingkat elektabilitas Prabowo bergerak naik kembali menuju pada posisi dua tahun lalu, setelah sebelumnya naik-turun. Bahkan pada Oktober 2021 Prabowo sempat tersalip oleh Ganjar, yang trennya mengalami kenaikan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Ganjar sendiri masih harus bersaing dengan Anies, yang juga kembali ke posisi dua tahun lalu setelah sempat mengalami penurunan tajam. Anies juga sempat menyalip Ganjar pada Februari 2022, menempatkannya pada urutan kedua setelah Prabowo.
“Posisi tiga besar kini praktis dikuasai oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies,” tandas Okta. Jika ditotal, elektabilitas ketiga tokoh tersebut mencakup lebih dari 55 persen, dan kurang dari separuhnya diperebutkan oleh nama-nama yang lain.
Jauh di bawahnya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,2 persen), Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (5,4 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen).
“Elektabilitas RK, Sandi, dan AHY mengalami penurunan, makin menjauh dari tren kenaikan tiga besar,” lanjut Okta. Berikutnya ada nama Menteri BUMN Erick Tohir (2,8 persen) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen).
Nama-nama berikutnya berada pada kisaran 1 persen, yaitu Ketua DPR Puan Maharani (1,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,5 persen), dan Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (1,3 persen).
Lalu ada Panglima TNI Andika Perkasa (1,2 persen), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,0 persen). “Selebihnya sejumlah nama hanya mengantongi elektabilitas di bawah 1 persen,” ujar Okta.
Di antaranya Giring Ganesha (0,8 persen), Gatot Nurmantyo (0,6 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen), Sri Mulyani (0,4 persen), Moeldoko (0,3 persen), dan Tito Karnavian (0,2 persen). Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 11,7 persen.
Survei CPCS dilakukan pada 11-20 April 2022, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)